Tak berjudul
Tidak terasa waktu berjalan lebih cepat dari angin yang
datang menyapa dengan pelan. Lama tidak menulis. Tanganku berasa gatal untuk menyentuhkan kembali jemari kasarku ke tuts keyboard. Pikiranku ingin memuntahkan ide-ide yang lama
tertahan.
Hatiku lebih kacau karena harus mengeluh setiap hari tentang keadaan yang tidak sesuai.
Siapa yang harus disalahkan? Jika ada pun, aku tak ingin melukai siapa pun. Aku takut mereka menjauh. Siapa yang mau menerima sampah? Akupun tidak mau, kenapa orang lain harus mau.
Orang juga jenuh, bosan, tidak nyaman walaupun dia ada di pihakku.
Beberapa hari ini aku mengeluhkan banyak hal, konsekuensinya kritik datang menerpa bak jarum yang sengaja ditusukkan untuk mengecek golongan darah. Menyengat. Namun, ada kelegaan. Keadaan tidak seperti yang aku harapkan.
Dunia
tidak tenang. Gelombang sekali dua kali menyapa meskipun kecil. Membalas perilaku kita di masa lalu. Terkadang badai datang tak
terduga. Yang perlu dilakukan hanya menghadapinya. Jika menghindar, apa masalah
selesai? Konyol tapi memikat. Mungkin kau perlu ingat Tuhan dan tenangkan
pikiran. Ketika seluruh isi bumi menantangmu, hadapi saja. Jika menang, kau akan
lebih kuat dari batu di laut. Jika kalah, kau akan mampu menghadapi badai yang
akan datang berikutnya. Jangan khawatir. Kekhawatiran hanya akan mencemarkan kehidupanmu dan membuatmu terlihat rendah dan semakin tidak tampak. Hanya bayangan yang akan menghantui. Menakutkan untuk dipikirkan. Orang akan tetap menghargaimu
jika kau maju ke depan. Apa mereka akan melihatmu jika kau menyelinap di antara
banyak orang? Mungkin mereka akan menertawakanmu, tapi itu hanya sebentar dan
mereka akan lupa ketika jarum panjang mengulang angka.
Airmata juga penting untuk ditumpahkan. Jangan sampai matamu
kering. Terdengar cengeng dan tidak kuat mungkin. Setelah itu perasaan akan
lebih ringan dan mulailah dengan yang baru. Selalu ada episode baru dalam
perjalanan ini. Pilihlah cerita yang menurutmu menarik dan memang ingin kau
jalani. Jika tidak ada pilihan menarik, ambil saja yang terlihat menantang.
Semua akan jadi pengalaman. Lakukan yang terbaik di setiap langkah yang lurus, datar, terjal, berbelok, curam, bahkan tajam sekalipun.
Cerita cinta mungkin hal yang paling ingin kualami, sulit
untuk bisa sampai ke sana. Tapi aku percaya ada jalan. Belum waktunya mungkin, tapi akan ada. Aku optimis. Ada
seseorang di ujung jalan atau di pertengahan jalan sana yang saat ini belum
terlihat olehku. Mungkin aku tidak menyadarinya meskipun ada di sekitarku. Apa
aku perlu khawatir? Mungkin iya, tapi tidak usah berlebihan. Usahaku untuk
sampai ke sana sudah cukup. Aku ingin seseorang itu nantinya akan mendengar
ceritaku setiap hari. Itu yang paling penting. Entah cerita senang, sedih,
sulit, bahagia, penuh airmata, atau bahkan tak layak didengar. Bukankah aku
memilihnya untuk menemaniku? Sudahlah. Biarkan cerita ini lengkap saat aku
benar-benar merasakan cinta yang sebenarnya. Aku yakin jarang orang yang mau
mendengar cerita khayalan.
Salam Hangat.
Komentar Kalian akan sangat berarti untukku.
No comments:
Post a Comment