Saturday, April 16, 2011

pengalaman jadi divisi konsumsi Sekolah Fisip

Selama kuliah di unpad, saya telah mengikuti beberapa kegiatan. Walaupun masih dalam lingkup fakultas (Fisip). Saya senang bisa mengikuti banyak kegiatan, karena bagi saya ini pengalaman baru yang tidak pernah saya lakukan ketika saya di SMA. Dulu di SMA, saya pernah mengikuti Pramuka sih, tapi hanya sampai Bantara dan itu pun hanya satu semester di kelas satu. begitu kelas dua, saya sama sekali ga pernah ikut kegiatan pramuka lagi. setiap kali disuruh kumpul, pasti kabur (ga profesional). Sebenarnya bukan itu alasan utama saya ga aktif dalam organisasi atau kegiatan. ga perlu taulah. hehe.
Ketika saya masuk dalam dunia kampus, saya ingin mencoba pengalaman baru menjadi mahasiswa yang aktif dalam berbagai kegiatan (songkil n sok eksis). Pertama kali ikut kepanitiaan, (kalo ga salah) saya ikut kepanitiaan sekolah fisip, di formulir yang diberikan disuruh mengisi tiga divisi yang ingin dipilih. saya memilih translog sebagai pilihan pertama, lalu konsumsi sebagai pilihan kedua kemudian tutor sebagai pilihan ketiga (kayak milih jurusan snmptn yah). sebelum milih divisi-divisi itu saya bertanya sama kakak saya. Bagaimana divisi-divisi itu bekerja? dia kemudian menjabarkan panjang lebar. kemudian dia bilang, ambil divisi yang ga terlalu berat (gradenya paling rendah), misalnya konsumsi, logistik. saya pikir, ok kita mulai dari bawah (yg ga da mikir-mikirnya). Melalui proses wawancara yang membuat saya deg-degan (ceilah kayak wawancara beasiswa aja), saya masuk dalam divisi konsumsi. dan ternyata saya satu divisi sama gitta (temen seperjuangan). Dia yang dulu mengajakku untuk ikut Sekolah Fisip. Kenapa saya ga ketrima di divisi Tranlog, karena postur tubuh (itu menurutku, kasian) dan kenapa ga masuk divisi tutor otak kayaknya ga nyampe deh atau dilihat dari muka ga bisa ngajar atau gradenya lebih tinggi dibanding konsumsi. (itu menurutku)
Divisi konsumsi Sekolah Fisip adalah perjalanan awal saya ikut kepanitiaan-kepanitian selanjutnya. Saya menikmati kegiatan saya, walaupun setiap kamis dan sabtu saya harus meluangkan waktu untuk kegiatan ini. kadang terasa begitu berat (karena harus mikir gimana cara meminimalisir budget konsumsi tpi tetap dengan kualitas yang bagus (sedikit menyesal).
Tapi buat apa menyesal , itu pilihanku dari awal (belajar profesional). Setiap kamis ada rapum, waktu awal-awal males minta ampun (mending tidur) capek setelah kuliah. tetapi karena ada absen dan iming-iming dapat sertifikat mulai untuk bisa meluangkan waktu. saya pikir ini bagian dari proses untuk bisa bertanggung jawab walaupun hal tersebut harus dipancing dengan sesuatu. Hari jum'at waktunya mesen makanan (untung ibu koorku baik) dia yang hampir memikirkan semua yang harus dibeli konsumsi. saya ikut bantu-bantu sedikit. Hari sabtu pagi saya sudah dapat sms untuk mengambil makanannya. Baru bangun belum mandi, saya langsung ngambil makanan. (kayak kuli) dan ternyata itu lumayan lah beratnya. Mungkin waktu pelaksanaan Sekolah Fisip, saya terkesan gaji buta. Tapi job desk saya hanya bagiin konsumsi dan itu hanya sekali (membela diri). saya cenderung jarang bergabung dengan anak-anak SD-nya langsung. Begitu SF selesai, sebagian barang SF ada di tempat saya (menuhin kamar aja), tapi saya senang bisa membantu Logistik. Setelah selesai SF, besoknya tangan saya pegel-pegel. Hasil dari ngangkat-ngangkat makanan, air mineral, atau barang logistik yang lain.

Dari kepanitiaan SF, saya belajar banyak hal : belajar disiplin terhadap waktu, belajar menghargai teman, belajar untuk profesional (mengutamakan prioritas) bukan berarti saya harus selalu datang, tetapi belajar mengatur waktu, kenal dengan teman jurusan lain di Fisip, arti kebersamaan, curhat bareng Gitta, Ninu, Lita.

No comments: