Saturday, December 19, 2015

After a Long Journey

Finally after a long journey, I've found a profesional job. When I knew that I was accepted in that company, I felt so excited. Like this is real for me.

Wednesday, November 11, 2015

Two Interview in One Day

Kemarin, senin 9 November 2015 ceritanya aku memenuhi panggilan wawancara di dua perusahaan yang udah dijadwalin sama hrd. Interview pagi sama siang di dua tempat yang berjauhan. Walaupun dua2nya ada di Ibukota tercinta kita yakni Jakarta.
Sebagai anak rantau yang tak tahu hiruk pikuk dan centang perentangnya ibukota sudah pasti aku mulai jauh jauh hari browsing kedua lokasi yang akan ditempuh demi sebuah pekerjaan.

Saturday, November 7, 2015

Sebutlah Jobseeker

Apa yang kau cari setelah lulus kuliah?
Pertanyaan itu terbersit dalam kegalauanku setelah beberapa bulan pencarian kerja yang cukup melelahkan hati dan pikiran. Bagaimana tidak? Sulit untuk memaksa diri untuk tidak mengeluh. Telah berulang kali berucap dalam lisan ataupun dalam hati bahwa semua akan berlalu dan hal baik akan datang. Proses ini perlu dilalui dan dihadapi. Mengeluh dan putus asa hanya akan membuat proses ini semakin berat dan sulit.
Semua orang memberi saran, kekuatan, dan doa. Bahwa aku harus berusaha semaksimal mungkin dan Tuhan akan membawa kebaikan pada waktu yang tepat.
Lalu setelah sekian lama dari hari bahagia kelulusanku muncul pertanyaan seperti di atas? Apa yang aku cari? Seperti mudah ditemukan jawabannya. Ya, dari judulnya saja sudah tertebak. Jawaban mudahnya adalah sebuah pekerjaan yang memberikan rutinitas. Tapi lebih dari itu, aku membutuhkan jawaban yang lebih besar pada diriku sendiri.
Apa yang aku inginkan? Hanya sebuah pekerjaan? Apakah sesederhana itu?
Tentu saja tidak. Ada banyak hal yang membutuhkan jawaban.
Kata orang, bersabarlah! Maka engkau akan sampai pada apa yang kamu cari. Iya, sebuah penghiburan pada hati dan pikiran.
Teruslah berusaha menemukan apa yang dicari sehingga akan sampai pada jawaban yang memberikan kebahagiaan.
Hidup tidak mudah tapi bukan berarti tidak bisa dilalui.
Ini bukan cobaan nan tak tertanggungkan. Hahaha.
Hanya sebuah proses yang menjadikan manusia mendewasakan diri. Semoga pada akhirnya semua proses ini mendewasakanku.
Pun jika apa yang dicari telah diketemukan maka itu hanya sebuah awal dari perjalanan panjang menjadi orang dewasa yang mandiri.
Semangat semangat semangat jobseeker.

Monday, November 2, 2015

Visit Museum Nasional

Bahagia. Satu kata yang terdengar biasa saja tapi sungguh luar biasa jika dirasakan oleh manusia yang telah lama kosong jiwanya. Kenapa begitu? Bahagia tak terlihat oleh kasat mata. Adanya di dalam diri manusia yang senantiasa mencari. Kebahagiaan tidak datang sendiri, ada tindakan yang harus dibuat untuk sampai pada satu titik keadaan.
Lalu pada hari minggu yang cerah, aku dan temenku merencanakan acara jalan-jalan ke museum. Ya museum yang berisi barang antik. Kaya kita berdua yang tetep antik karena belum juga punya pasangan untuk diajak jalan bareng ke museum. Pilihan kami jatuh pada sebuah tempat di tengah kota Jakarta yakni museum nasional. Letaknya di Jalan Merdeka Barat Jakarta Pusat. Lokasinya deket monas terus di depannya ada halte busway monas.

Thursday, September 24, 2015

Imaji Penderitaan

Jika kita pernah merasa bahagia maka sebaliknya penderitaan akan senantiasa ada di sisi kebahagiaan itu sendiri. Jika pengandaian tentang imaji kebahagiaan benar-benar ada maka imaji penderitaan pun menyertainya. Tak terpisahkan. Sulit untuk dipahami mengapa begitu adanya? Seperti oposisi biner tentang sesuatu yang berlawanan namun selalu ada keberadaannya. Imaji adalah sesuatu yang dibayangkan dan melekat pada pikiran. Sedangkan kebahagiaan dan penderitaan adalah oposisi biner. Takkan ada kebahagiaan tanpa adanya penderitaan. Keduanya melekat dalam setiap langkah hidup manusia. Sebenarnya keduanya tidak selalu dapat dirasakan kehadirannya. Imajiner. Tak terlihat, halus. Ya tak kasat mata oleh indra.

Saturday, September 19, 2015

Malam Minggu

Pilihan apa yang dibuat di malam minggu buat ngisi waktu? Sebagai seorang jomblo, ini sungguh pilihan sulit. Satnight. Lalu nyanyi lagunya Siti Nurhaliza, takkan mungkin kita bertahan, hidup dalam kesendirian. Panas terik, hujan badai..... stop sampai disini. Harusnya sih ada terusannya, tapi bikin nyesek para jomblo. Dan bulan september belum ada tanda-tanda akan turun hujan. Bagi jomblo, hawa panas tak hanya soal hati tapi juga seluruh tubuh. Gerah ngeliat dua orang yang merajut kasih dan gerah ga ada hujan. Lalu pilihan apa yg bisa diambil jomblo di malam minggu? Tak banyak tentunya. Sekedar saran, jomblo dapat mengunci diri di kamar dan menonton film drama semalaman. Film zombie terbaru juga menarik ditonton. Film horor akan membuat hati km loncat2 sama kaya diphpin calon gebetan.
Tapi jomblo juga tetep bisa eksis di dunia maya. Seperti pasang foto makan bareng temen, keluarga, atau hewan peliharaan. Jika bosen dengan rutinitas mingguan di malam minggu yang itu2 aja, bisa juga ngundang tetangga buat makan malam di rumah. Biar rame.
Cukup sekian saran di malam minggu buat para jomblo.

Thursday, September 17, 2015

Blood Type

I am sure that everyone in this world has faith in something. For example, we believe in the zodiacs, fengshui, etc. But for me, blood type can determine our character. It can tell us something deep, more than just an alphabet letter. And I believe that it makes us different when compared to other people. I knew that most of people have the some type. But it gives more information. Even though some people don’t believe. Type B don’t like follow the rules where as type A do. Or type O have a good leadership skills for example. It’s odd for most people maybe but it’s interesting to know more about.

Saturday, September 12, 2015

Bola

Seorang perempuan pecinta sepakbola. 
Dia cantik, berkulit hitam, bermata coklat, dan unik.
Setiap sore berkutat di depan layar tv 21 inch hanya untuk menyaksikan para lelaki mengocek bola dan menendang bola bundar sekuat tenaga ke gawang lawan. Bila digambarkan sedikit kurang eksotik. Ah, hanya tak pandai melukiskannya betapa bahagia perempuan itu bisa menikmati romantisme sekumpulan lelaki dengan satu bola.

Lalu apa menariknya?
Perempuan ini hanya suka bola ketika saat-saat tertentu. Ketika ada orang lain yang begitu ambisius mengenai bola. Ya, dia mengagumi bola atau mungkin hanya tergila-gila dengan postur laki-laki di lapangan hijau. Tidak ada yang salah dan biarkan dia tetap bisa merasakan kebahagiaan. 

Aku rasa cukup menceritakan tentangnya. 


Thursday, August 13, 2015

Filosofi Gula Jawa

Akhir-akhir ini aku mulai mengaktifkan lagi blog yang sudah lama tak terurus. Sebuah blog yang berisi tentang curhatan seorang perempuan muda yang sedang berambisi mencari pekerjaan pertama di dunia korporasi. Jangan harap isinya bakal berat dan susah dibaca, blog ini berisi bacaan ringan tempat curahan hati pemiliknya yang sering galau. Kadang banyak cerita sedihnya dibandingkan cerita yang lain. Selain itu juga isinya lagu-lagu yang disukai. Pernah sekali bikin puisi tapi agaknya kurang menarik lagi untuk dibaca. Pernah mikir sesekali, kenapa waktu itu kepikiran buat buat puisi di blog ini? Tidak banyak yang tertulis dalam blog ini. Maklum yang punya lebih suka nulis diary di buku? Old- Fashioned! Teknologi berkembang. Orang beralih ke social media.
Pemilik blog juga berusaha mengikuti trend masa kini. Tidak terjebak dalam nostalgia atau romantisme masa lalu. Generasi 90an sepertinya agak sulit move on.
Sekarang setelah blogging bisa dilakukan di mana saja dengan android. Perempuan ini memutuskan untuk menulis lagi. Merasa ada yang kurang jika blognya tak diisi. Apalagi sekarang masa-masa menanti sebuah perkerjaan yang disukai datang menghampiri. Mengisi waktu luang yang bermanfaat ya salah satunya blogging. Walaupun yang ditulis kebanyakan berisi curhatan.
Kembali ke topik awal yang akan membahas filosofi dari nama baru untuk blog aku ini. Gula Jawa atau Javanese Sugar. Aku lebih suka nama yang pertama. Terdengar lebih ear catching. Enak didengar maksudnya. Lebih Indonesia.

Imaji Kebahagiaan

Imaji kebahagiaan. Frasa yang terdengar sangat intelek. Sebuah khayalan yang terbentuk akan suatu rasa yang menimbulkan dampak yang luar biasa besar.
Kita berandai-andai akan suatu kebahagiaan besar. Entah sesuatu yang nyata atau tidak.

Saturday, August 1, 2015

Forever Young - Bob Dylan

I love this song so much. So I would like to share lyric of Dylan's song with you guys. Listen this song and singing a loud with me. Let's sing together:

May God bless and keep you always
May your wishes all come true
May you always do for others
And let others do for you
May you build a ladder to the stars
And climb on every rung
May you stay forever young
Forever young, forever young
May you stay forever young

May you grow up to be righteous
May you grow up to be true
May you always know the truth
And see the lights surrounding you
May you always be courageous
Stand upright and be strong
May you stay forever young
Forever young, forever young
May you stay forever young

May your hands always be busy
May your feet always be swift
May you have a strong foundation
When the winds of changes shift
May your heart always be joyful
May your song always be sung
May you stay forever young
Forever young, forever young
May you stay forever young

Copyright © 1973 by Ram's Horn Music; renewed 2001 by Ram’s Horn Music.

This lyric has been taken from http://www.bobdylan.com/us/songs/forever-young. Thank you for visited my blog.

Parenthood Review

I’ve been watching a TV series that makes me cry every time. The TV series is Parenthood. It ended in early 2015. I eagerly await new episodes each season. Parenthood airs every Thursday, once a week. The final season is so heartbreaking. 

I loved all of the actors who portrayed characters in this series. Every character is so natural and flowing. I hope this series will be continued. I really appreciate a director of this series, Jason Katim. I’ve searched for him on Google and learn about his family. He had a son with Asperger’s syndrome like Max Braverman. At least I know that he mad a great series with new talent. I am a fan of yours. Thanks, Jason, you are an amazing man and a great father.

Back to the plot of series, I’ve just watched from season 4 to 6. This series told about the story of a big family with some issues. An episode would begin with a problem and end up with a solution. Camille and Zeek Braverman had four children. Adam is the first child. He is good in each of the family’s crises. He married Kristina and had three kids: Haddie, Max, and Nora. 

Thursday, July 30, 2015

23

Ketika usia memasuki angka 20 maka dunia tak lagi sama bagiku. Bukan soal dunia nyata yang sedang bergolak karena sistem yang semakin bebas, tentu saja bukan tentang itu. Terlalu luas untuk dikaitkan dengan kehidupan pengangguran yang tak kunjung mendapat pekerjaan pertamanya. Ini hanya soal cara pandang seorang perempuan yang memasuki fase hidup di umur yang cukup krusial untuk dilewati. Dunia memang semakin mengerikan dengan banyaknya persoalan yang terus melanda negeri ini. Apakah karena hal tersebut perempuan ini tak kunjung bekerja? Tentu saja tidak. Walaupun secara tak langsung berdampak pada sulitnya mencari kerja di negeri yang banyak melahirkan seorang pencuri uang negara. Di sini tak akan dibahas hal tersebut.
Perempuan ini hanya merasa galau untuk menentukan jalan hidupnya. Mau dibawa kemana masa depannya? Terkadang merasa sulit menghadapi dunia dengan sudut pandang yang sempit. Badannya yang memang sudah kurus makin lama makin susut saja. Banyak yang dipikirkannya.
Kadangkala merasa dunia ini indah ketika tak menghiraukan sekitar. Hanya peduli pada diri sendiri. Namun tatkala membuka mata sulit nian mendengar banyak kisah sedih tentang banyaknya kemiskinan. Ya ini adalah masalah negeri ini dan masih banyak lagi yang harus diurus oleh negara. Kadang menjadi apatis seolah pilihan yang gampang. Tak perlu memikirkan mereka bisa makan atau tidak besok karena melihat diri yang masih penggangguran juga sudah membuat pusing. Lalu siapa yang harus disalahkan? Kenapa tak banyak pilihan yang tersedia untuk hidup? Apakah cara pandang seperti ini yang salah? Apa yang salah dengan semua ini? Apakah sistem dunia ini? Atau ini hanya sekedar curahan hari perempuan muda yang sedikit galau? Entahlah. Sekarang ini tak ada jawaban. Karena pada fase ini memang akan banyak sekali pertanyaan dalam diri yang tak menemukan jawaban.
Pada fase ini pula lah dimulai untuk tak lagi menggantungkan hidup pada orang lain. Diharapkan mampu menyelesaikan masalah yang datang.
Akan banyak kesalahan yang akan dilakukan. Begitu pula dengan kekecewaan. Tak perlu khawatir jika dunia tak sesuai harapan. Memang inilah kenyataan yang harus dihadapi. Bahwa dunia tak mudah ditaklukkan.
Jika ada banyak orang yang tidak percaya, tak perlu dipedulikan.
Fase ini kemampuan untuk mengendalikan diri sedang diuji.
Selamat malam perempuan muda. Selamat berjuang mendapatkan pekerjaan yang diharapkan. Semoga berhasil.

Saturday, July 25, 2015

Mengenangmu

Hari ini kami memperingatimu. Ya sepuluh tahun sudah engkau telah meninggalkan keluarga ini. Kami terus berjalan. Time flies so fast. Namun kenangan tidak mudah hilang begitu saja. Walaupun hidup harus terus menatap ke depan, seolah-olah engkau selalu ada.
Aku tumbuh dewasa, menjadi perempuan yang telah memikirkan masa depannya sendiri. Tak lagi selalu memanggil namamu setiap pagi jika perlengkapan sekolahku hilang. Bagaimana mungkin aku lupa? Kadang aku ingin menghapusnya atau setidaknya menyimpan rapi semua memori tentangmu? Ada masanya semua menjadi menyakitkan. Aku masih labil menghadapi dunia. Belum menemukan titik balik dalam hidupku. Selalu mencari jawaban dari setiap keadaan yang tak semestinya. Mencari arti dari yang hilang. Engkau tak lagi bisa menjawab pertanyaanku. Mungkin kau bisa mendengar keluh kesahku, tapi aku tak mampu menjangkau duniamu. Selalu muncul pertanyaan bodoh dalam kepalaku jika suatu saat aku berada dalam masalah. Bisakah engkau kembali? Mustahil. Lalu aku menyadari, aku tak pernah benar-benar membiarkanmu pergi.
Kedewasaan tidak diukur dari usia seseorang, begitu kata pepatah. Siapa yang mengatakannya? Aku pun tak tahu. Tapi mungkin benar untuk keadaanku saat ini, aku belum dewasa. Saat itu akan datang ketika nanti aku telah mampu membiarkan yang telah pergi dan mempersilahkan orang yang akan datang. Untuk sampai pada tahap itu, aku harus belajar. Yang pertama dan utama adalah belajar mengendalikan diri. Sulit memang untuk dilakukan tapi aku yakin bisa melewatinya. Anggap saja ujian hidup. Semua orang punya masalah dan seharusnya mampu melewatinya. Kecuali orang-orang yang memutuskan untuk lari dari keadaan.
Saat ini aku ingin mengingat engkau dalam suasana yang damai dan tentram. Aku berharap engkau melihatku dan mendengarku. Saat ini aku hanya ingin didengarkan. Lalu semua menjadi baik.
Engkau adalah pribadi yang kalem, tidak banyak bicara dan menyimpan banyak cerita hidup. Sebagian diriku ingin menjadi seperti dirimu. Walau tak semua darimu sempurna tapi kau teladan yang baik. Sebisa aku mengingat engkau adalah orang yang tulus dan penuh kasih terhadap siapa pun. Kisah hidupmu memberikan banyak pelajaran untukku untuk sabar dalam menghadapi sesuatu. Aku belum mencapai itu dan masih terus belajar. Engkau tak lagi mengajariku makna hidup tapi tak apa. Kau tetap selalu di hatiku.

Aku masih menjadi anak perempuanmu. Bagiku engkau tetap hidup dalam diriku. Kapan pun aku membutuhkanmu, aku berharap engkau ada di sana sedang mendengarkanku. Bapak, aku tak lagi menangis ketika mengingatmu. Aku bahagia terlahir sebagai anakmu.

Thursday, May 21, 2015

Pulang kampung

Lelah mendera sekujur tubuh selepas perjalanan panjang melintasi jalur sepanjang tidak kurang dari 400 km. Melewati banyak kota dan kabupaten di tiga propinsi rasanya cukup membuat sendi tak berdaya. Tidur panjang di jok kursi penumpang bus malam sendirian sungguh tak enak. Tetapi tetap nikmat bersender di bahu bapak di sebelah yang memangku satu anak. Maafkan aku bapak, tubuh ini sudah tak sadar bila dalam dunia mimpi. Tak ada pembicaraan antara kita sebelumnya. Tak perlu basa basi. Pulang kali ini tidak bertujuan untuk mencari relasi. Namun tetap saja ada seorang kakek yang mengganggu di seberang tempat dudukku. Walaupun telah memasang tampang paling nyebelin masih saja ditanya pertanyaan yang males untuk dijawab. Bukan bermaksud tidak sopan akan tetapi aku memilih menjawab singkat tanpa basi-basi. Ketidaknyamanan ini tidak perlu ditambah dengan pertanyaan standar, "mau kemana? dan tinggal dimana?" Sebagai penumpang yang baik lebih baik untuk menghargai privasi orang lain dalam perjalanan yang panjang. Terkecuali jika lawan bicara menunjukkan kesediaannya untuk berbincang.
Bus berjalan menembus jalan bebas hambatan. Sesekali berhenti untuk mengangkut penumpang dan mengisi bahan bakar. Pengamen dan pedagang asongan sibuk menjajakan jualannya. Kupaksa tanganku mencari recehan di kantong jaket sisa kembalian. Satu dua pengamen kumasukkan uang ke dalam tempat yang disodorkan. Setelah kesekian aku hanya menatapnya dan pura-pura tak mendengar. Sikap ini pun banyak ditunjukkan mereka yang menghuni bus malam ini. Di terminal Kalideres, dua bocah pengamen masuk ke dalam bus dan mulai bernyanyi. Entah lagu apa yang dinyanyikan aku tak begitu memperhatikan. Pukul 03.15 sore bus meluncur ke jakarta.
Headset terpasang rapi di telinga. Kerudungku udah tak tau gimana. Asal bisa tidur nyenyak sudah tak peduli.
Tengah malem bus berhenti di tempat makan. Semua penumpang turun terpaksa aku juga ikut turun. Ngantri makan sebentar kemudian memilih tempat duduk di ujung. Sendirian. Selesai makan aku kembali ke bus. Namun sayangnya aku lupa warna bus yang aku tumpangi. Bus melaju dengan kencang.
Sampai di Brebes, terjadi kecelakaan yang mengakibatkan satu bus malam terhantam sesuatu sampai ringsek bagian depannya. Menghalangi jalan. Tak sampai membikin macet jalan. Bus melewatinya pelan-pelan.
Sepanjang jalan aku tertidur pulas. Tak tahu sudah sampai mana.
Terbangun di tengah jalan ketika sang kondektur teriak teriak, "Demak Demak, siapa yang turun Demak?" Dengan cepat aku menyahut, "Saya saya saya." Kusambar tasku di atas kepala. Segera turun di depan Masjid Agung Demak dan menurunkan bawaanku dari bagasi bus.
Akhirnya sampai juga di kampung halaman. Yeay yes.
Terbayar sudah perjalanan semalam yang cukup melelahkan.
Sampai jumpa lagi pada trip selanjutnya.
Happy holiday.

Sunday, March 29, 2015

Dibalik Setahun Penantian

Halo kawan, Selamat berminggu malam.
Besok hari senin, itu mengerikan bagi para pekerja.Sayangnya aku tidak bekerja, itu lebih mengerikan, berstatus pengangguran. Hahaha.
Tak perlu bersedih, aku masih menikmati euforia pasca sidang akhir hari kamis, 26 Maret 2015. Diselimuti rasa bahagia atas kerja yang sungguh sangat panjang.
Penantian untuk tiba pada hari dimana kebahagiaan benar-benar nyata.
Selama setahun terakhir berkutat dengan sebuah karya yang diberi nama skripsi. Banyak hal yang telah dilewati. Masa-masa yang kadang tidak dapat dijelaskan. Segala rasa telah dilalui mulai dari senang, sedih, kecewa, galau, gelisah, dan rasa yang sulit dipahami oleh diri sendiri.

Aku ingin bercerita ketika suatu malam yang seperti malam-malam biasa di akhir tahun 2014 yang tiba-tiba saja merasa punya kekuatan dan rasa yang begitu besar untuk terus menulis tanpa henti dan otak rasanya terus mengalirkan setiap kata yang akan ditulis. Aku hanya mengalami itu sekali selama malam-malam panjang pengerjaan skripsi. Seolah satu malam itu aku dirasuki hawa baik yang mendorongku untuk terus menulis dan tak ingin tertidur lagi karena takut tak akan ada lagi hasrat yang lebih besar daripada malam itu. Namun aku hanyalah manusia dengan tubuh ringkih yang selalu kelelahan dalam melakukan sesuatu. Tak pernah kuat begadang sampai pagi. Kemudian aku merebahkan diri dan merenung lalu memikirkan apakah besok aku akan mendapatkan hasrat dan pencerahan yang sama seperti malam ini? Keesokan paginya aku membuka lagi laptopku namun hasilnya sama seperti hari-hari sebelumnya. Tak seperti malam itu, otakku tak mau bekerja keras. Hanya mau sedikit diperas sari-sarinya. Aku selalu membayangkan malam itu dan berharap dapat merasakan energi yang sama ketika mengerjakan sesuatu yang lain.

Pada akhirnya, penantian panjang telah berakhir. AKU mampu menyelesaikannya dengan baik. Aku percaya pada dariku. Selama setahun ini aku telah mempertanyakan banyak hal tentang hidup dan menjadi dewasa. Aku pernah pada masa seperti marah pada semua hal yang menjadikanku seperti sekarang ini. Aku bahkan tak tahu kenapa dapat berpikir demikian.

Bahagia adalah kata yang indah. Satu kata yang sanggup menghapus semua rasa negatif. Mari kita nikmati kebahagiaan yang tak mungkin akan bertahan lama. Life must go on. So, tentu saja boleh berbahagia tetapi harus tetap menapak bumi.

Setelah ini akan ada tantangan yang lebih besar di depan. Bersiaplah untuk mencapai sesuatu yang lebih daripada sebelumnya. Rencanakan diri untuk menyongsong dunia nyata.

Happiness is the truth.