Sunday, March 29, 2015

Dibalik Setahun Penantian

Halo kawan, Selamat berminggu malam.
Besok hari senin, itu mengerikan bagi para pekerja.Sayangnya aku tidak bekerja, itu lebih mengerikan, berstatus pengangguran. Hahaha.
Tak perlu bersedih, aku masih menikmati euforia pasca sidang akhir hari kamis, 26 Maret 2015. Diselimuti rasa bahagia atas kerja yang sungguh sangat panjang.
Penantian untuk tiba pada hari dimana kebahagiaan benar-benar nyata.
Selama setahun terakhir berkutat dengan sebuah karya yang diberi nama skripsi. Banyak hal yang telah dilewati. Masa-masa yang kadang tidak dapat dijelaskan. Segala rasa telah dilalui mulai dari senang, sedih, kecewa, galau, gelisah, dan rasa yang sulit dipahami oleh diri sendiri.

Aku ingin bercerita ketika suatu malam yang seperti malam-malam biasa di akhir tahun 2014 yang tiba-tiba saja merasa punya kekuatan dan rasa yang begitu besar untuk terus menulis tanpa henti dan otak rasanya terus mengalirkan setiap kata yang akan ditulis. Aku hanya mengalami itu sekali selama malam-malam panjang pengerjaan skripsi. Seolah satu malam itu aku dirasuki hawa baik yang mendorongku untuk terus menulis dan tak ingin tertidur lagi karena takut tak akan ada lagi hasrat yang lebih besar daripada malam itu. Namun aku hanyalah manusia dengan tubuh ringkih yang selalu kelelahan dalam melakukan sesuatu. Tak pernah kuat begadang sampai pagi. Kemudian aku merebahkan diri dan merenung lalu memikirkan apakah besok aku akan mendapatkan hasrat dan pencerahan yang sama seperti malam ini? Keesokan paginya aku membuka lagi laptopku namun hasilnya sama seperti hari-hari sebelumnya. Tak seperti malam itu, otakku tak mau bekerja keras. Hanya mau sedikit diperas sari-sarinya. Aku selalu membayangkan malam itu dan berharap dapat merasakan energi yang sama ketika mengerjakan sesuatu yang lain.

Pada akhirnya, penantian panjang telah berakhir. AKU mampu menyelesaikannya dengan baik. Aku percaya pada dariku. Selama setahun ini aku telah mempertanyakan banyak hal tentang hidup dan menjadi dewasa. Aku pernah pada masa seperti marah pada semua hal yang menjadikanku seperti sekarang ini. Aku bahkan tak tahu kenapa dapat berpikir demikian.

Bahagia adalah kata yang indah. Satu kata yang sanggup menghapus semua rasa negatif. Mari kita nikmati kebahagiaan yang tak mungkin akan bertahan lama. Life must go on. So, tentu saja boleh berbahagia tetapi harus tetap menapak bumi.

Setelah ini akan ada tantangan yang lebih besar di depan. Bersiaplah untuk mencapai sesuatu yang lebih daripada sebelumnya. Rencanakan diri untuk menyongsong dunia nyata.

Happiness is the truth. 

No comments: